Skip to main content

Dzikrul Maut







Hmm,, yaa beberapa waktu belakangan ini sering mendapatkan kabar duka entah dari tetangga ataupun teman2 dekat. Sebelum Ramadhan, dapet kabar duka dari kakak kelas waktu gw masih SMA. Namanya Yovita tapi biasa di paggil Ka Jo , yaa beliau kehilangan ayahnya H-2 sebelum Ramadhan tiba dan tepat di hari milad ayahnya. Ohh, pasti ini sangat-sangat membekas buat Ka Jo sekeluarga, tapi gw yakin Ka Jo sekeluarga bisa melewatinya dengan penuh ketabahan dan keimanan yang beliau punya.. #cumunguudhkakaaaag. Yaa,, ini adalah dzikrul maut buat kita yang masih diberi kesempatan untuk bisa bernafas, kesempatan untuk mengingatkan kita bahwa hidup ini sementara, bahwa dunia ini hanyalah anak tangga menuju kehidupan kita yang sebenarnya. Hmm, memang masalah umur, rizky, jodoh itu sudah ada dan tercatat pada Lauful mahfudz, kita sebagai hambaNya hanya bisa berusaha melakukan dengan usaha terbaik untuk mencapai ketentuan tersebut. Karena Allah melihat usaha setiap hambaNya dan Allah juga melihat niatan dari kita semua di setiap aktivitas yang kita lakukan . Adalagi yang lebih penting, setiap aktivitas yang kita jalani dengan niat untuk beribadah kepada Allah itu akan lebih berkualitas, karena disamping kepuasan atas usaha maksimal kita untuk mendapatkan apa yang ingin kita dapat, Allah juga akan menambahkan pahala atas usaha kita.



.......................................................................................



Okay,, balik lagi ke masalah dzikrul maut, cuma mau share aja kadang sempet ga sih kalian terlupakan akan datangnya kematian?. jujur kalo gw iya, #astaghfirullah, jadi gw pernah denger nih salah satu ustadz mengatakan bahwa "orang yang beruntung itu adalah orang yang selalu meningat akan adanya kematian..." uggh,,ajib dalem banget kan... Kenapa beruntung? menurut hemat gw orang itu beruntung karena hidupnya akan penuh dengan persiapan, melakukan hal-hal yanh terbaik dan bermanfaat entah untuk dunianya terlebih utuk akhirat. Eh jangan salah loh, kematian itu emang perlu dipersiapkan. Jika ditanya kapan siap meninggal pasti ga akan ada yang siap, tetapi hal kematian itu emang perlu kita siapkan. Ada lagi ni quotes dari Ustadz favorite gw, sang Murobbi KH M. Arifin Ilham, beliau pernah mengatakan " jangan takut akan kematian wahai saudaraku, yang mesti kita takutkan adalah bagaimana nanti kita meninggal ...?" . Hmm,, pengingat banget quotes itu (buat gw) soalnya bisa jadi perisai diri sendiri, ngingetin kalo mau berbuat sesuatu pasti akan ada konsekuensinya. Kareni gini guys, apa yang kita lakukan sekarang entah itu kebaikan atupun keburukan pastinya akan mendapat ganjaran dari Allah SWT yang bisa aja diganjar sekarang, besok, lusa ataupun nanti di yaumul akhir. Korelasinya adalah bisa aja nanti, kondisi saat kita meninggal karena sesuatu yang telah kita lakukan sebelumnya entah itu kebaikan atau keburukan juga. So,, mulai dari sekarang berpikir lebih dan lebih lagi sebelum bertindak yaa... :)




..............................................................................................



Ada lagi ni,, beberapa hari yang lalu juga ada tetangga gw yang meninggal. Ngenes banget gw ngedengernya, soalnya saat awal-awal beliau sakit itu ga ada tetangga yang tahu. yawd de pas kondisinya uda parah, suami n anaknya baru ngasih tau tetangga kalo istrinya sakit. Itu juga inisiatif salah seorang tetangga gw yang menanyakannya karena udah beberapa hari belakangan ini gak ngeliat sosok tetangga gw yang sakit itu. Kejadiannya cepet banget lah, dan kita ga nyangka kemungkinan terburuk itu bakal terjadi. Jadi waktu Jumat malem, pas gw balik survey sama Norman dkk, rumah gw kosong, ternyata ibu lagi ngeliat tetangga gw yang sakit itu. Saat itu juga gw langsung nyusul, hhm cukup shiyok ngeliat kondisinya, udah kayak orang ngorok deh. Tapi kita masi berusaha untuk yang terbaik, malem itu juga beliau langsung dibawa ke RS. Jadi usut punya usut suami tetangga gw itu ga ngijinin ketika istrinya mau dibawa ke RS alasannya adalah karena ga ada uang. Duhh, makin miris aja hati gw ngedengernya. Hmm, padahal kalo aja kita tahu lebih awal pasti kita para tetangga bakalan usaha lebih keras lagi. Setelah memberi pengertian kepada Sang Suami akhirnya, tetangga gw yang sakit itu bisa juga dibawa ke RS. Tapi sekitar jam 01.00 WIB dini hari pagi pas gw lagi QL, gw denger percakapan seseorang by HP kalo ternyata tetangga gw itu mesti balik lagi ke rumahnya karena saat itu ga ada RS yang mau menerimanya. Kalo ga salah udah sampe 5 RS dicoba, dari yang paling deket di daerah Depok sampe dijabanin juga ke Jakarta. Astaghfirullah apalagi ini,, sediiiih banget deh ngikutin kronologisnya. Gw pikir ini cuma kejadian di film-film, sinetron atau berita dari daerah tertentu aja, yang ujung-ujungnya pasti menannyakan keberadaan pihak Pemerintah Daerah entah di bidang Soskemas atau Kesehatannya yang akan dipertanyakan. Dan yaa sekarang gw menemukan kejadian ini langsung, dan di alami pula sama tetangga gw. Alasannya ga tau jelas sih, tapi yang pasti tetangga gw itu hanya bermodalkan kartu Jamkesmas saat ke RS.



...............................................................................................



Akhirnya tetangga gw dibawa balik ke rumah. Tetangga yang lain ikut berdatangan, kita juga bingung sebenernya pengen bantu untuk baca Yasiin or semacamnya, tapi karena tetangga gw itu nonis yawd de kita cuma bisa bantu doa-doa sebisanya. oh ya meskipun dia nonis tapi anaknya muslim (cuma intermezzo). Karena disini ga ada yang bisa standby buat ngerawatnya, makannya pas siang tetangga gw langsung di bawa pulang ke kampung halamannya di Solo. Kabar duka gw terima pas Minggu pagi, ternyata beliau telah menghembuskan nafas terakhir. Yahh, semoga sakitnya bisa mengurangi kesalahnnya.. aamiin.


Pelajaran yang bisa gw ambil adalah kita mesti menumbuhkan rasa peka dan jiwa sosial yang tinggi. terlebih lagi dengan tetangga kita, udah sering denger kan dari SD dengan slogan kalo "tetangga itu saudara terdekat kita" . Nah, mulai sekarang juga mesti kita tanemin ke diri masing-masing kalo kita berteman, bersahabat, bertetangga dan bermasyarakat ga hanya menjalin hubungan semata. Tapi setidaknya kita bisa sangat berperan dalam hubungan-hubungan yang kita jalin itu. Menjadi orang yang sangat bermanfaat bagi sekitarnya juga akan membuat diri kita menjadi bahagia. Jika bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya, mengapa hanya dirasakan sendiri,, sedangkan berbagi akan membuatnya menjadi lebih bermakna.. :)



semoga apa yang udah di shared bisa ngingetin semuanya termasuk gw pribadi... aamiin:) 
....................................................................................................

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

^__^

haaa,,  bete gw lumayan terobati,,  hari terakhir (resmi) PL malah ada perasaan bete.. gtw kenapa, kaya orang lagi banyak pikiran..  but guys, did you know, we just have to turn on " batik bazar " ,, haha baru saja liat yang berkelipan disana sini, liat warna-warni berpajangan, liat kain yang melambai-lambai, liat wajah-wajah yang mengharapkan datangnya keajaiban di hari akhir saat bazar,  semua benda yang di pajang seakan memanggil naluri gw untuk menjadikannya hak milik gw..  #tsaah

Bertemu Karena Allah dan Berpisah Karena Allah #1

Di awal bulan januari ini sempat ikut salah satu kajian di daerah Gatot Subroto. Acaranya merupakan gagasan dari para tim @pejuangsubuh yang ternyata memang rutin setiap satu bulan sekali. Tema yang diangkat saat itu adalah "  Berpisah karena Allah dan Bertemu karena Allah" . Salah satu pengisi acaranya yaitu Dewi Sandra, artis yang saat ini kita ketahui telah berhijrah. Hmm, you know what, what is my comment at the first sight saw her ? For surely she looks very-very beautiful, while walking from the back to the stage and wearing the black long dress and head craft. She covering all of her body and still looks beautiful. :) Quotes mba dewi yang paling melekat yaitu, " Dunia Bahagia, akhirat Syurga".  Dari cerita proses hijrahnya, bikin terus berucap subhanallah, mengagungkan namaNya terus, betapa Maha Baiknya Allah, atas petunjuk dan hidayah yang diberikanNya kepada hamba-hamba pilihanNya. Kenapa pilihan? Karena tentunya hidayah memang tidak diberikan kepada ...

Allah berkata: " Ya, Ini terbaik Untukmu..."

Sedikit menanggapi postingan "Aku ujian bagimu, kamu ujian bagiku..." kalau mau ditelaah lagi, banyak pelajaran yang bisa diambil dari perjalanan kisah Mba Adinda dan Mas Putra. Sedikit saya akan coba menggambarkan dari sudut pandang saya, bukannya lancang tapi ada bagian-bagian yang juga pernah saya alami. #Istighfar Keran Air Hati kita bagaikan keran air. Loh kenapa keran air? Biasanya Gembok dan Kuncinya. Hee, iya itu memang benar tentang gembok dan kunci, tapi tetap saja yang menggenggam hati kita hanyalah Allah semata, jadi perihal gembok dan kunci mintalah sama Allah. :) Atau sering terdengar... " iyaa hati kita digembok, kuncinya ada di ayah saya, so datangilah ayah saya. hihi. " Ahh udah ah, balik lagi ke keran air, ungkapan ini sebelumnya sempat saya baca dari salah satu postingan Bang Tere. Jangan membuka keran hati kita, jika belum siap untuk mengaturnya. Jangan sekali - kali membukanya jika memang belum ada ada wadah yang bisa menampungnya. Jik...