Sedikit menanggapi postingan "Aku ujian bagimu, kamu ujian bagiku..."
kalau mau ditelaah lagi, banyak pelajaran yang bisa diambil dari perjalanan kisah Mba Adinda dan Mas Putra. Sedikit saya akan coba menggambarkan dari sudut pandang saya, bukannya lancang tapi ada bagian-bagian yang juga pernah saya alami. #Istighfar
Keran Air
Hati kita bagaikan keran air. Loh kenapa keran air? Biasanya Gembok dan Kuncinya. Hee, iya itu memang benar tentang gembok dan kunci, tapi tetap saja yang menggenggam hati kita hanyalah Allah semata, jadi perihal gembok dan kunci mintalah sama Allah. :)
Atau sering terdengar... " iyaa hati kita digembok, kuncinya ada di ayah saya, so datangilah ayah saya. hihi. "
Ahh udah ah, balik lagi ke keran air, ungkapan ini sebelumnya sempat saya baca dari salah satu postingan Bang Tere. Jangan membuka keran hati kita, jika belum siap untuk mengaturnya. Jangan sekali - kali membukanya jika memang belum ada ada wadah yang bisa menampungnya. Jika yang dibuka sedikit, lama-lama jika tidak bisa mengatur arusnya bisa jadi akan membesar dan lama-lama akan rusak.
Begitulah hati kita, jika kerannya dibuka sedikit dan kita merasa nyaman akan keadaan itu, maka bisa jadi lama-kelamaan hati akan mengizinkan untuk lebih membesarkan volume yang dibuka. Ini bisa bahaya, sampai-sampai bahkan mengakibatkan hati menjadi pecah. Bayangkan saja jika keran air yang dibuka terus menerus dengan arus yang kuat terus mengalir deras, and no control about it. Pecah...
Disinilah menurut saya pentingnya teman dekat dan lingkungan yang baik, yang saat langkah ini gontai tak terarah, mereka bisa sigap menarik kita kembali dalam barisan.
Perihal penampungnya, disini lebih ke arah wadah yang baik, yang memang telah siap untuk menampung arus dalam hati, yaa apalagi kalau bukan pernikahan. Jika wadah yang baik saja belum ada, jadi mengapa harus dibuka? Bukankah lebih indah menanti dalam ketaatan padaNya ? #NTMS
Syetan berperan
Saya tertarik dengan bagian ini..
Ahh, sudah berapa banyak alasan yang kita buat? #Istighfar
Hati-hati, syetan mengalir di aliran darah dan siap membusurkan panahnya ke anak adam kapan saja.
Ya Allah, hamba berlindung kepadaMu dari godaan syetan yang terkutuk.
Tentang KuasaNya
Yaa, karena ada Allah azza wa jalla yang Maha berkehendak.
Yang menggenggam dan membolak-balikkan hati manusia.
Jika kita mau berpikir jernih, dari kisah ini bisa dilihat, Masyaa Allah sugguh Maha Baik Allah. Ini cara Allah menegur hambaNya yang sedang bergeser dari jalanNya. Ini salah satu bentuk rahmat Allah yang diberikan kepada makhuknya. Dan di titik itu pula, sebetulnya Allah sedang merindukan rintihan doa hambaNya dalam sujud-sujud kepadaNya.
Dan ujung-ujungnya adalah rasa percaya kita kepada Allah atas setiap hal yang terjadi adalah yang terbaik yang memang telah terukur untuk kita jalani. Pasti ada hikmah yang bisa diambil, pasti. Ada yang bilang, Allah sedang memberi tandaNya kepada kita,-His Life Signs.
Dan terakhir,, saya suka banget dengan bagian ini ...
Ini sebenarnya point pentingnya, sebuah ujian ketaatan dari Allah kepada hambaNya, bukan untuk menjauh tapi agar semakin mendekat kepada Allah. :"
Dan, bukan kah manusia memang selalu diuji? Sejauh mana keimanannya kepada Allah...
Bismillah...
Jangan coba membuka keran hati jika belum ada wadah yang tepat. Jangan biarkan syetan girang bersorak sorai dengan kegundahan hati kita akan seorang makhluk yang belum halal. Mendekatlah terus mendekat kepada Allah karena hanya Allah lah yang paling berhak untuk di cinta.
-Maafkan atas [banyak] kekhilafan dari sang fakir ini-
Wallahu'alam bish showab
kalau mau ditelaah lagi, banyak pelajaran yang bisa diambil dari perjalanan kisah Mba Adinda dan Mas Putra. Sedikit saya akan coba menggambarkan dari sudut pandang saya, bukannya lancang tapi ada bagian-bagian yang juga pernah saya alami. #Istighfar
Keran Air
Hati kita bagaikan keran air. Loh kenapa keran air? Biasanya Gembok dan Kuncinya. Hee, iya itu memang benar tentang gembok dan kunci, tapi tetap saja yang menggenggam hati kita hanyalah Allah semata, jadi perihal gembok dan kunci mintalah sama Allah. :)
Atau sering terdengar... " iyaa hati kita digembok, kuncinya ada di ayah saya, so datangilah ayah saya. hihi. "
Ahh udah ah, balik lagi ke keran air, ungkapan ini sebelumnya sempat saya baca dari salah satu postingan Bang Tere. Jangan membuka keran hati kita, jika belum siap untuk mengaturnya. Jangan sekali - kali membukanya jika memang belum ada ada wadah yang bisa menampungnya. Jika yang dibuka sedikit, lama-lama jika tidak bisa mengatur arusnya bisa jadi akan membesar dan lama-lama akan rusak.
Begitulah hati kita, jika kerannya dibuka sedikit dan kita merasa nyaman akan keadaan itu, maka bisa jadi lama-kelamaan hati akan mengizinkan untuk lebih membesarkan volume yang dibuka. Ini bisa bahaya, sampai-sampai bahkan mengakibatkan hati menjadi pecah. Bayangkan saja jika keran air yang dibuka terus menerus dengan arus yang kuat terus mengalir deras, and no control about it. Pecah...
Disinilah menurut saya pentingnya teman dekat dan lingkungan yang baik, yang saat langkah ini gontai tak terarah, mereka bisa sigap menarik kita kembali dalam barisan.
Perihal penampungnya, disini lebih ke arah wadah yang baik, yang memang telah siap untuk menampung arus dalam hati, yaa apalagi kalau bukan pernikahan. Jika wadah yang baik saja belum ada, jadi mengapa harus dibuka? Bukankah lebih indah menanti dalam ketaatan padaNya ? #NTMS
" Cinta itu tidak buta, tapi melumpuhkan logika. Sosok shalih dan shalihah ini terperangkap dalam getaran rasa luar biasa yang menguji ketaatan."
Syetan berperan
Saya tertarik dengan bagian ini..
" Memang nikmat diperhatikan oleh orang yang kita sukai, tapi selama belum halal, syaitan mengambil peran. Disitulah lumpuhnya logika. "Syetan sesungguhnya bersorak ketika kita berhasil tergoda dengan rayuannya. Ini memang sumpahnya untuk menggoda setiap anak adam. Saya paham betul, ketika ada komunikasi yang terjadi dan nyatanya kita mencoba untuk mengelak, menganggap ini tidak apa-apa, menganggap ini biasa ko, bukan cari bahan, ini masih biasa aja.
Ahh, sudah berapa banyak alasan yang kita buat? #Istighfar
Hati-hati, syetan mengalir di aliran darah dan siap membusurkan panahnya ke anak adam kapan saja.
Ya Allah, hamba berlindung kepadaMu dari godaan syetan yang terkutuk.
Tentang KuasaNya
" Harapan indah terlanjur menghiasi rongga-rongga mimpi Adinda, hingga ketika ia menerima kenyataan yang tidak sesuai harapan, ia terhempas keras ke tanah. Adinda menyesali pelanggarannya terhadap syari’at Allah. "Kalau kata teh pepew saat seminar tempo hari, kita ikutin maunya Allah aja, sesuai jalannya. Kita pasrahkan dan serahkan ke Allah, karena ketika harapan hanya dititipkan ke Allah hingga harapan itu melayang, itu Allah yang mengangkatnya. Seandainya harapan itu jatuh.....Gedebuk..tenaang, ga akan jatuh sampe segitunya, karena ada Allah yang menahannya. Mungkin akan tetap sakit tapi tidak akan sesakit ketika jatuh terhempas sampai terdengar Gedebuk...
Yaa, karena ada Allah azza wa jalla yang Maha berkehendak.
Yang menggenggam dan membolak-balikkan hati manusia.
Jika kita mau berpikir jernih, dari kisah ini bisa dilihat, Masyaa Allah sugguh Maha Baik Allah. Ini cara Allah menegur hambaNya yang sedang bergeser dari jalanNya. Ini salah satu bentuk rahmat Allah yang diberikan kepada makhuknya. Dan di titik itu pula, sebetulnya Allah sedang merindukan rintihan doa hambaNya dalam sujud-sujud kepadaNya.
Apakah kita merindukan Allah, Allah saja merindukan rintihan kitaaa... ? :'(Kita boleh berencana, namun Allah adalah sebaik-baiknya perencana. Allah lah tempat kita menggantungkan segala harapan kita. mudah saja bagiNya mengabulkan yang kita pinta. Namun yakin saja, Allah tahu yang terbaik untuk hambanya. Ketika kita meminta, bisa saja Allah langsung berucap "Ya, ini untuk hambaku", tetapi bisa juga Allah berkata "Oh Tidak, bersabarlah hambaku aku punya rencana lain yang lebih baik untukmu" atau Allah pun bisa menjawab "Ya, tetapi Tunggu dulu hambaku, bersabarlah".
Dan ujung-ujungnya adalah rasa percaya kita kepada Allah atas setiap hal yang terjadi adalah yang terbaik yang memang telah terukur untuk kita jalani. Pasti ada hikmah yang bisa diambil, pasti. Ada yang bilang, Allah sedang memberi tandaNya kepada kita,-His Life Signs.
" When our plan not work yet , believe that Allah have better ones. "
Dan terakhir,, saya suka banget dengan bagian ini ...
" Inilah ujian ketaatan yang Allah maksudkan. Saya menyesal telah melanggar ketentuan Allah, tapi juga bersyukur pernah mengalaminya. Sebab sekarang saya tau bagaimana rasa sakitnya, maka sulit rasanya bagi saya untuk mengulang kembali kesalahan tersebut. Jangan pernah coba-coba mengizinkan cinta sebelum datang kepastian halal. "
Ini sebenarnya point pentingnya, sebuah ujian ketaatan dari Allah kepada hambaNya, bukan untuk menjauh tapi agar semakin mendekat kepada Allah. :"
Dan, bukan kah manusia memang selalu diuji? Sejauh mana keimanannya kepada Allah...
Bismillah...
Jangan coba membuka keran hati jika belum ada wadah yang tepat. Jangan biarkan syetan girang bersorak sorai dengan kegundahan hati kita akan seorang makhluk yang belum halal. Mendekatlah terus mendekat kepada Allah karena hanya Allah lah yang paling berhak untuk di cinta.
" Bersyukurlah karena kita bisa merasakan rahmatNya dan Berjuanglah untuk tetap bisa terikat dengan hidayahNya" - enha-
-Maafkan atas [banyak] kekhilafan dari sang fakir ini-
Wallahu'alam bish showab
Benar itu arti dari surat Ali Imran : 54?
ReplyDeleteSalah tuh artinya, bukan arti dari Ali Imran : 54
iya betul, artinya bukan seperti itu ,Quran surah ali imron ayat 54 : seperti ini : dan mereka (orang-orang kafir) membalas tipu saya , maka Allah pun membalas tipu daya. dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya , tolong dibetulkan
ReplyDeleteSurah Ali Imran 54 bukan itu artinya. Mohon di cek sebelum di publikasikan/copy paste
ReplyDelete