Skip to main content

A Great Day


bulek: " En, nanti ba'da tahsin ada rencana ke Aql ? "
enha : " hmm, naik apa bulek? lewat mana? motor cl? "
bulek: "Naik motor mau?"
enha : " wah jauh bulek kalo naek motor. aku nda tau bisa apa enggaa...hhe"


Yeaa,, weekend again. And I am really waiting for its coming, really waiting..... :)
Pagi itu tidak seperti biasanya bulek chai, mengirimkan pesan singkat lewat WA untuk pergi berangkat bersama. Karena di minggu-minggu sebelumnya biasanya, saya yang menghubunginya atau saya langsung menunggunya di tempat biasa kita bertemu. Setelah sepakat, kira-kira pukul 06.35 saya tiba di tempat yang telah kita sepakati dan ternyata bulek telah berdiri menunggu disana dengan kerudung ungu dan helm merahnya.

enha: "Assalammmu'alaikum bulek chai..,gimana bulek sehat ? " sambil melemparkan senyum
bulek: "Wa'alaikumsala en, alhamdulillah sehat.." 


Perjalanan kami lanjutkan ke tempat tahsin dengan lancar alhamdulillah. Setibanya di sana, kami pun berpisah menuju masing-masing halaqah kami. Namun sebelumnya kami sempatkan untuk membeli nasi uduk dan sarapan bersama. Sambil makan pun kita membicarakan rencana kita ke Aql, dan akhirnya kita sepakati untuk ijin meninggalkan halaqah terlebih dahulu sebelum tahsin selesai untuk bisa mengikuti kajian dari aql. Oh ya akhirnya kita melanjutkan perjalanan menuju tempat kajian degan menggunakan motor.

***

Entah ini kali ke berapa, saya lupa tanggal dan hari. Yaa maklum karena masih on free jadi saya tidak begitu memperhatikan runutan hari di kalender :p. Jadi minggu lalu tepatnya, saya berhasil ngerjain salah seorang teman saya, sebut saja namanya Laila. Minggu lalu sehabis tahsin saya ajak dia untuk ikut kajian di daerah ciracas, dan ternyata setelah sampai di lokasi, tidak ada sama sekali tanda-tanda adanya kajian disana. Kami pun sempat bertanya kepada seorang pengurus masjidnya, memang tidak ada agenda kajian di hari itu tuturnya. Dan ya, saya salah jadwal ternyata. Seharusnya kajian itu esok harinya, bukan di hari itu. Permohonan maaf yang besar teruntuk Laila.. :(

Di minggu ini, kejadian serupa pun terjadi. Kali ini tentang kajian aql, ya yang sempat saya bicarakan dengan bulek chai. Saya mendapatkan dua buah informasi kajian, pertama yang di BI oleh Ustad Bachtiar Natsir dan kedua adalah kajian kemuslimahan yang salah satu pembicaranya adalah Bunda Astri Ivo. Saya dengan yakin mengatakan ke bulek chai bahwa di hari itu juga ada kajian dari aql, pengisinya Astri Ivo, karena sebelumnya bulek chai hanya tau kajian yang di BI saja.

Setelah dipertimbangkan kita memilih kajian yang di tebet, karena jaraknya lebih dekat dibandingkan kajian BI. Sekitar pukul 9.30 kita tiba di aql, kami menepi sebentar sebelum parkir di depan aql. Dari situ kita melihat keanehan, dari depan tidak nampak riuh pertanda adanya kajian.

Tak pikir panjang, saya segera mengecek infonya dari handphone. Kemudian, sedikit merengek mengatakan:

 "Buleeek, ternyata kajiannya besok....20 April .... heeeuuu,,maaf bulek.. T.T "

Perasaan bersalah dan tidak enak ke bulek chai sungguh terasa, tapi kemudian kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke kajian satunya, ya kajian di BI.

Padahal diantara kami tidak ada yang tau pasti arah menuju masjid BI jika menggunakan motor, karena kami terbiasa menggunakan akses commuter line dan busway..hhe. Bismillah, kami pun tetap melanjutkan perjalanan. Dengan ijin Allah, bantuan peta hijau dan bertanya ke beberapa orang, kami berhasil tiba di masjid BI. Alhamdulillah. Oh ya, minggu lalu saat menuju BI juga saya melewati jalan-jalan yang biasanya saya lewati di pagi dan sore harinya, kangen rasanya... :')

Kajian selesai sesaat sebelum zuhur, sehabis menunaikan shalat zuhur berjamaah kami tidak langsung pulang. Kami istirahat sebentar melemaskan otot, karena lumayan terasa capeknya berkendara menuju kajian kali ini. Sebelum pulang kami pun tak mau ketinggalan mengabadikan indahnya bangunan di masjid BI ini. Alhamdulillah a great day, serunya hari ini, jika bukan karena pertolongan Allah, tak mungkin kami bisa sampai di masjid BI, meskipun telat tapi kami masih bisa mengikuti sebagian kajian dari Ustad Bachtiar. :))


tampak bangunan megah masjid BI
pintu utama masjid BI
(view yang paling oke buat selfie :p)
Bagian dalam kubah masjid BI
Bagian dalam masjid, tempat imam
ornamen di bagian sisi masjid di lantai 2


always wishing His Blessing for us.. :')
Si Adek yang "aktif" banget selama kajian :p


















Well, setelah merasa puas berfoto kami pun beranjak pulang. Perjalanan pulang lebih menantang kami rupanya. Kami menebas hujan, dan melewati sedikit kemacetan. Karena hanya saya yang membawa raincoat, saya pun memutuskan untuk tidak menunggunakannya. Makin komplit pelajaran hari itu, ada satu kejadian yang membuat kita berhenti menepikan kendaraan sejenak dan menambah dzikir.

Kami kecelakaan.
Kecelakaan tunggal, dan alhamdulillah tidak terlalu parah. Kami jatuh membanting badan motor ke arah kanan tepat di tengah jalan. Hanya luka memar di bagian lutut dan benturan di bagian telapak kaki kiri atas serta memar d lengan  kanan yang saya alami. Bulek chai sendiri mengalami luka di atas mata kaki kanan, karena bergesekan dengan aspal. Motor bagian depan kanan pun lecet, bagian spion dan rem yang agak lumayan. Rem depan pun tidak berfungsi maksimal setelahnya. Oh ya kami kecelakaan tepat di depan kantor saya saat freelance tahun lalu.

Setelah merasa cukup menenangkan diri, dan merasa aman untuk melanjutkan perjalanan, kami bergerak untuk pulang. Dan saya juga memutuskan untuk bergantian membawa motor, kali ini saya yang membonceng bulek chai. Alhamdulillah, Allah menolong kami, kami masih diberi perlindungan bisa meneruskan perjalanan hingga sampai ke rumah.

Mungkin kami terlalu merasa hebat bisa ke masjid BI dengan menggunakan motor, mungkin juga kami pun lupa untuk banyak berdzikir saat di kendaraan. Astaghfrirullah..
Padahal jika bukan Allah yang menggerakkan segalanya, siapalah kami bisa ikut duduk tenang mendengarkan tausyiah ustad Bachtiar.

A Complete Day it was. :')

Comments

  1. Subhanallah.... seru en! :)

    Btw, pintu utama mesjid bi bukan bagus untuk selfie, tp untuk postwedd #eh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah,,,, :D

      hahaha,, ide yang bagus gaa, oke noted! :p

      Delete
  2. Hayoo udah pada punya SIM belooomm.... :D

    (Syahid aja belum punya, wkwkwk)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hmm,, syahid..masa ? :O

      enha aja punyaaa,, waktu itu bikin sendiri di polres depok. hahha

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bertemu Karena Allah dan Berpisah Karena Allah #1

Di awal bulan januari ini sempat ikut salah satu kajian di daerah Gatot Subroto. Acaranya merupakan gagasan dari para tim @pejuangsubuh yang ternyata memang rutin setiap satu bulan sekali. Tema yang diangkat saat itu adalah "  Berpisah karena Allah dan Bertemu karena Allah" . Salah satu pengisi acaranya yaitu Dewi Sandra, artis yang saat ini kita ketahui telah berhijrah. Hmm, you know what, what is my comment at the first sight saw her ? For surely she looks very-very beautiful, while walking from the back to the stage and wearing the black long dress and head craft. She covering all of her body and still looks beautiful. :) Quotes mba dewi yang paling melekat yaitu, " Dunia Bahagia, akhirat Syurga".  Dari cerita proses hijrahnya, bikin terus berucap subhanallah, mengagungkan namaNya terus, betapa Maha Baiknya Allah, atas petunjuk dan hidayah yang diberikanNya kepada hamba-hamba pilihanNya. Kenapa pilihan? Karena tentunya hidayah memang tidak diberikan kepada

Allah berkata: " Ya, Ini terbaik Untukmu..."

Sedikit menanggapi postingan "Aku ujian bagimu, kamu ujian bagiku..." kalau mau ditelaah lagi, banyak pelajaran yang bisa diambil dari perjalanan kisah Mba Adinda dan Mas Putra. Sedikit saya akan coba menggambarkan dari sudut pandang saya, bukannya lancang tapi ada bagian-bagian yang juga pernah saya alami. #Istighfar Keran Air Hati kita bagaikan keran air. Loh kenapa keran air? Biasanya Gembok dan Kuncinya. Hee, iya itu memang benar tentang gembok dan kunci, tapi tetap saja yang menggenggam hati kita hanyalah Allah semata, jadi perihal gembok dan kunci mintalah sama Allah. :) Atau sering terdengar... " iyaa hati kita digembok, kuncinya ada di ayah saya, so datangilah ayah saya. hihi. " Ahh udah ah, balik lagi ke keran air, ungkapan ini sebelumnya sempat saya baca dari salah satu postingan Bang Tere. Jangan membuka keran hati kita, jika belum siap untuk mengaturnya. Jangan sekali - kali membukanya jika memang belum ada ada wadah yang bisa menampungnya. Jik