Skip to main content

Balada Akhir Ramadhan



Yaa meskipun sudah sangat telat, tapi pengen tetap ngeposting cerita di akhir Ramadhan saya kemarin. Cerita sedikit tentang Ramadhan saya kali ini yang baru saja terlewati sungguh terasa sangat berbeda dari Ramadhan-Ramadhan saya sebelumnya. Ramadhan ini agak berat saya jalani, karena ternyata targetan awal yang saya telah buat sebelumnya agak sulit untuk terealisasi, dikarenakan adanya agenda-agenda selain targetan yang telah direncanakan. Ditambah lagi adanya jadwal kuliah yang masih tetap berjalan selama 2 minggu di bulan Ramadhan. Tapi meskipun demikian harapan untuk memaksimalkna target tetap terpancang di hati.




...................................................................................








Oke,, minggu perkuliahan selesai pada tanggal 23 Ramadhan, artinya waktu saya untuk lebih bisa memaksimalkan lagi akhir Ramadhan ini untuk mencapai target,,hhm setidaknya mendekati targetlah. Hati ini terus bergumam "hmm, apakah saya tetap bisa mencapai target-target itu..?". Berbekal keinginan tersebut akhirnya saya mendapat pertolongan dari Allah melalui sahabat saya Bulek Chai,, sahabat yang satu ini sungguh sangat menginspirasi. Saya yakin siapapun yang dekat dengannya akan merasakan apa yang baru saja yang saya katakan. Di malam ke 23 kami melakukann i'tikaf di masjid BI. Tetapi sebelumnya kamipun sempat bersiang di Masjid UI Depok (kan kalo i'tikaf bermalam di masjid, karena ke MUInya siang maka saya menyebutnya bersiang,,hha). Cukup lama juga kami bersiang disana, malah sempat tertidur juga. 


Ba'da ashar kami melanjutkan perjalanan ke masjid BI, padahal diantara kami belum ada yang pernah kesana. Namun, karena benar-benar ingin lebih mendekatkan diri dengan Nya kami melanjutkan perjalanan. Sekitar pukul 6 sore kami baru memasuki wilayah Blok M. Disana kami sempat ke swalayan dulu untuk membeli beberapa keperluan pribadi untuk beri'tikaf. Setelah selesai, kamipun melanjutkan perjalanan menuju BI menggunakan Busway. Cukup dengan mengeluarkan Rp 3500 saja untuk menumpanginya, dan kitapun sampai di wilayah sekitar BI. Dari shelter tempat kami turun ternyata kami masih harus berjalan lagi. Alhamdulillahnya saat turun dari Busway kami bertemu juga dengan 2 orang yang hendak beri'tikaf juga. Kami pun berkenalan dengan mereka dan ternyata mereka berdua adalah kakak kelasnya Bulek Chai tetapi berbeda jurusan. 




...................................................................................








Setelah sampai di masjid BI, kami menunggu jamaah yang sedang shalat tarawih,, karena kita datangnya cukup telat maka tidak terkejar waktu shalat tarawih berjamaahnya. Sekitar pukul 20.30 kita baru bisa memasuki masjid, dilanjutkaan dengan beres2 dan siap untuk ber'itikaf. Kali ini saya benar-benar tidak mau kehilangan moment ini. Kalau bisa ga tidur, saya jabanin deh. tapi setelah terasa cukup lelah bertilawah sekitar pukul 12 malam saya mengistirahatkan badan sejenak. Dilanjutkan bangun pukul 1 pagi untuk shalat tahajud berjamaah. dan subhanallah nya shalat tahajud kali ini membaca 3 juz surat dalam Alquran. Ya, saat itu surat yang dibaca dari juz 13-15. Jujur ini pertama kalinya saya mengikuti shalat berjamah dengan bacaan terpanjang. Karena belum terbiasa saya hanya kuat berjamaah sebanyak 4 rakaat saja, dan itu sekitar 2,5 jam lamanya saya telah berdiri. Akhirnya karena tidak kuat saya memutuskan untuk mengikuti hingga 4 rakaat saja.. (jadi malu). Tetapi semoga hal itu tidak mengurangi terlalu banyak pahalanya,,hheuu. 


Pada pukul 3.30 waktunya kami untuk sahur, di pelataran masjid nan megah itu kami menghabiskan makanan sahur dengan mengucapkan hamdalah. Dilanjutkan dengan shalat subuh berjamaah dan melanjutkan tilawah qur'an lagi. Oh yaa, sekedar info saja, di Masjid BI ini kalau hendak ber'itikaf panitia penyelenggaranya menyediakan paket sahur dengan sedikit berinfak, jadi kita ga perlu repot-repot menyediakan atau mencari makan sahur diluar area masjid.


Ketika fajar menyingsing, kami bergegas untuk meninggalkan masjid. Kira-kira pada pukul 7 pagi, kami telah meninggalkan masjid. Karena masjid BI terletak di Jakpus dan tidak jauh dari Tugu Nasional, akhirnya kami memutuskan untuk singgah dulu di Monumen nasional yang katanya sangat dibanggakan oleh masyarakat Indonesia, apalagi kalau di malam perayaan tahun baru. Namun yang disayangkan setelah perayaanya itu, banyak pihak yang tidak bertanggung jawab meninggalkan jejak-jejak perayaan mereka, saya harap kalian mengerti apa yang saya maksud.. :).(loh kok jd ngebahas ini,,hhe). Karena masih amat pagi, suasan sekitar monas sangat ssejuk meskipun letaknya di tengah kota. ditambah lagi sinar matahari pagi yang menambah kehangatan kebersamaan kami di sana. Nah yang ditungu-tunggu nii,,apalagi kalau bukan foto-foto yang kami lakukan,,hhe. Pokonya touring pertama di hari ke 23-24 Ramadhan itu seru dan menyenangkan banget deh.. dan semoga niatan kami berdua untuk mendekatkan diri pada Nya tercatat dengan baik. Insyaallah, aamiin. :)


buat cerita selanjutnya menyusul yaa...............




....................................................................................









ihh,, numpang doang yaah kita mah..hhha 









Numpang ahh, diperpus... :P 
a








ini di masjid BI .. 









Love this pict.. :) 














Wah,, emasnya hilang.. :P 











Comments

Popular posts from this blog

Andai Aku Tidak Menikah Dengannya

Dialog Rasulllah dengan ‘Ukaf ibn Wida’ah Al Hilali “ Apakah engkau telah beristri hai ‘Ukaf?” “Belum Yaa Rasulullah “ “Bukankah engkau memiliki budak wanita ?” “Tidak Ya Rasulullah.” “Bukankah engkau pemuda sehat dan mampu hai ‘Ukaf?” “Benar Ya Rasulullah.” “Kalau demikian engkau termasuk teman syaithan. Atau engkau termasuk pendeta Nasrani. Lantaran itu bearti engkau termasuk golongan mereka. Atau mungkin engkau termasuk golongan kami, maka hendaklah engkau berbuat seperti apa yang kami lakukan. Karena sunnah kami adalah beristri. Orang yang paling buruk diantara kami adalah orang yang membujang. Dan yang paling hina diantara kami adalah para bujangan... “ Sepotong cerita yang didapat dari buku yang sedang dibaca. Helai demi helai lembaran yang saya baca semakin membuat tertunduk,merasa semakin malu dihadapanNya. Dan bukankah malu sebagian daripada iman ? Yaa, satu hal lagi yang semakin terpatri, sungguh janganlah kita beputus asa dari rahmat Allah :”) *** Andai...

^__^

haaa,,  bete gw lumayan terobati,,  hari terakhir (resmi) PL malah ada perasaan bete.. gtw kenapa, kaya orang lagi banyak pikiran..  but guys, did you know, we just have to turn on " batik bazar " ,, haha baru saja liat yang berkelipan disana sini, liat warna-warni berpajangan, liat kain yang melambai-lambai, liat wajah-wajah yang mengharapkan datangnya keajaiban di hari akhir saat bazar,  semua benda yang di pajang seakan memanggil naluri gw untuk menjadikannya hak milik gw..  #tsaah

One Question

Baru kali ini selama proses hunting kerja yang pernah saya ikuti, saat interview ditanyakan hal ini: " Kamu pernah ninggalin shalat?" Sontak, kalimat pendek ini langsung menusuk hati. Malu saat jawabnya...aah sungguh malu. Terlebih harusnya saya malu sama Pencipta saya, Sang Penggenggam segalanya. Ini bukan lagi bersandar dengan hal manusia tempatnya khilaf dan salah. Ini lebih merujuk kepada hubungan saya dan Sang Pencipta. Ya Allah, padahal perkara ini yang pertama kali Kau hisab, tetapi terkadang saya masih suka melalaikannya. Astaghfirullohaladziim. Hal ini juga mengingatkan saya akan kisah Seorang Pejuang Muslim Terbaik dengan Pasukan Terbaiknya yang telah menaklukan konstantinopel, atau sekarang yang lebih dikenal dengan nama Turki. " Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan." (HR Ahmad bin Hanbal Al-Musnad) Alkis...