Skip to main content

Just in my mind

Sometimes gw bingung ngeliat hal ini. Pernah ngeliat orang-orang di kantor yang kalo wudhu di wastafel? Gw rasa kebanyakan dari kalian pernah ngeliat. Dulu, di tempat gw freelance juga sama, gw sering liat beberapa orang yang mengambil wudhu nya di wastafel. dan untuk memabasuh kakinya, otomatis menaikkan kaki nya secara bergantian ke wastafel, agar bisa di basuh. Dan beberapa diantara kalian juga gw yakin pernah mengalaminya, pun termasuk gw. Dan sekarang, di tempat gw saat ini bekerja, terkadang gw masih suka liat kejadian ini-nooffense ya. 

Padahal dari pihak gedung sendiri telah memfasilitasi dengan menyediakan tempat untuk berwudhu. Lengkap dengan selembar keset yang bisa digunakan sebagai penghalang kaki kita menyentuh lantai yang dikhawatirkan ada najisnya. Naah inii, kenapa ga dimanfaatkan yang udah disediakan..? Bisa jadi wudhunya jadi lebih sempurna loh, karena aliran airnya juga lancar dan jatuh langsung mengalir. Bukannya bermaksud udah paling bener ngeposting kaya gini ya. Tapi coba pikir lagi deh, kalo kita wudhu nya di tempat yang bener, yang udah disediain, selain wudhunya bisa maksimal kita juga bisa meringankan pekerjaannya mba-mba og loh. Coba ya, kalo wudhu di wastafel, otomatis tetesan air wudhu yang ada di tubuh kita berjatuhannya kemana? ga semua ke wastafel kan? Tapi di daerah sekitar wastafel. Dan ini, yang bikin sekitar wastafel jadi becek, ga enak diliat. Kadang membuat gw risih juga, karena kan mba-mba yang bersihin itu punya jam-jam tertentu buat bersihin, jadi ga setiap saat kalo itu wastafelnya becek bisa langsung bersih dan kering lagi. Nah kan ya kan ? Jadi secara ga langsung kita bisa ngeringanin kerjaannya si mba-mba itu, ya memang udah jadi tanggung jawab dia. Tapi kan kalo yang namanya kebersihan tanggung jawab kita bersam mbasist - masbro.  Pernah denger dari salah satu tokoh, kenapa di mall-mall bisa bersih? ga ada sampah? sedangkan di masjid-masjid ga sedikit yang masih ditemuin pemandangan yang ga sedap dilihat. Kenapa? Karena manusia condong untuk bertindak bersih di tempat yang memang sudah bersih. Bukan lagi tuntutan, tapi secara ga sadar otak kita yang akan memerintahkan untuk bersikap bersih. Klasik sih, pernah denger "kebersihan sebagian dari iman"?  Itu slogan yang buat kita berpikir lagi, memang semestinya kita mencintai kebersihan. :)

Yaah, semoga ada yang ngebaca entah darimana, ke siapa dan siapa yang baca terus disampein ke orang lain juga, bisa mikir-mikir lagi kalo mau wudhu di wastafel atau seenggaknya kalo ada yang punya niat kaya gitu bisa mengurungkan niatnyaa.  :)

Just in my mind

Comments

Popular posts from this blog

^__^

haaa,,  bete gw lumayan terobati,,  hari terakhir (resmi) PL malah ada perasaan bete.. gtw kenapa, kaya orang lagi banyak pikiran..  but guys, did you know, we just have to turn on " batik bazar " ,, haha baru saja liat yang berkelipan disana sini, liat warna-warni berpajangan, liat kain yang melambai-lambai, liat wajah-wajah yang mengharapkan datangnya keajaiban di hari akhir saat bazar,  semua benda yang di pajang seakan memanggil naluri gw untuk menjadikannya hak milik gw..  #tsaah

Bertemu Karena Allah dan Berpisah Karena Allah #1

Di awal bulan januari ini sempat ikut salah satu kajian di daerah Gatot Subroto. Acaranya merupakan gagasan dari para tim @pejuangsubuh yang ternyata memang rutin setiap satu bulan sekali. Tema yang diangkat saat itu adalah "  Berpisah karena Allah dan Bertemu karena Allah" . Salah satu pengisi acaranya yaitu Dewi Sandra, artis yang saat ini kita ketahui telah berhijrah. Hmm, you know what, what is my comment at the first sight saw her ? For surely she looks very-very beautiful, while walking from the back to the stage and wearing the black long dress and head craft. She covering all of her body and still looks beautiful. :) Quotes mba dewi yang paling melekat yaitu, " Dunia Bahagia, akhirat Syurga".  Dari cerita proses hijrahnya, bikin terus berucap subhanallah, mengagungkan namaNya terus, betapa Maha Baiknya Allah, atas petunjuk dan hidayah yang diberikanNya kepada hamba-hamba pilihanNya. Kenapa pilihan? Karena tentunya hidayah memang tidak diberikan kepada ...

Allah berkata: " Ya, Ini terbaik Untukmu..."

Sedikit menanggapi postingan "Aku ujian bagimu, kamu ujian bagiku..." kalau mau ditelaah lagi, banyak pelajaran yang bisa diambil dari perjalanan kisah Mba Adinda dan Mas Putra. Sedikit saya akan coba menggambarkan dari sudut pandang saya, bukannya lancang tapi ada bagian-bagian yang juga pernah saya alami. #Istighfar Keran Air Hati kita bagaikan keran air. Loh kenapa keran air? Biasanya Gembok dan Kuncinya. Hee, iya itu memang benar tentang gembok dan kunci, tapi tetap saja yang menggenggam hati kita hanyalah Allah semata, jadi perihal gembok dan kunci mintalah sama Allah. :) Atau sering terdengar... " iyaa hati kita digembok, kuncinya ada di ayah saya, so datangilah ayah saya. hihi. " Ahh udah ah, balik lagi ke keran air, ungkapan ini sebelumnya sempat saya baca dari salah satu postingan Bang Tere. Jangan membuka keran hati kita, jika belum siap untuk mengaturnya. Jangan sekali - kali membukanya jika memang belum ada ada wadah yang bisa menampungnya. Jik...