Skip to main content

Looks around your heart


Ada sedikit catatan dari kajian beberapa waktu yang lalu. Sedikit bahasan mengenai hati, catatan ini mengusik diri yang sejak beberapa waktu yang lalu sudah terasa sangat susah saya kondisikan. Mood yang uncontroled, tidak fokus, feel so tired, dan kondisi ini sering sekali tertampak di raut wajah. Ya memang, maunya tidak terlihat bagaimana kondisi asli diri ini, tetapi sungguh susah untuk tidak menghiasi wajah ini dengan apa yang sedang saya rasakan.

Saya paham betul, hati ini sedang tidak sehat. Genjotan ruhaniyah yang sudah digembleng selama ramadhan terasa tak begitu berbekas. Lalu, dimana predikat takwa itu? Aktivitas kebaikan selama ramadhan yang semestinya sudah menjadi habit, nyatanya masih perlu dan sangat perlu untuk dilakukan evaluasi disana-sini. istighfar enhaa....

Kesibukan duniawi yang padahal hanya sekadar perantara menuju perjalanan ke akhirat nyatanya tidak sedikit yang cukup menyita waktu. Yaa, menyita waktu. Dan bahkan, saya menyadari sudah mulai tidak bisa mengatur dan mengutamakan apa - apa saja yang menjadi prioritas saya. Waktu mengalir cepat, dan saya benar - benar merasakan bahwa waktu yang tersedia lebih sedikit dibandingkan kewajiban kita sendiri. Saya sungguh terasa terkejar waktu. Ahh entahlah, entah saya yang terlalu banyak menghindar, menyalahkan bergulirnya waktu yang terasa begitu cepat atau saya yang sengaja melalaikan sehingga hanya sedikit kebaikan yang bisa dilakukan. istighfar lagi enhaa...

Seorang sahabat mengatakan sesaat sebelum zuhur, " Allah sayang kamu enha, Allah sedang kangen kamu. Allah rindu dengan munajat mesramu dalam doa-doamu kepadaNya."  :"

Masyaa Allah, Maha Baik Allah, dalam resahnya saya saat itu, Allah menghadirkan pertolonganNya. Allah menghadirkan penyejuk, dalam rasa gundah saya kala itu. Melaluinya diingatkan lah saya untuk selalu bermunajat kepadaNya. Dan bukankah hanya dengan mengingat Allah diri ini akan menjadi tenang ?

oh ya, kembali lagi di catatan saat  kajian tempo hari, mengenai hati. Beberapa hal yang bisa mengindikasikan bahwa hati kita sedang sakit adalah sebagai berikut:
1. Mudah melupakan kebaikan orang lain dan malah selalu mengingat ngingat kebaikan sendiri

2. Mudah sakit hati dan susah jatuh cinta

3. Melupakan kesalahan sendiri dan malah  mengingat kesalahan org lain

4. Mudah berghibah

Lalu bagaimana mengobati hati kita yang sakit? Caranya dengan membiasakan diri kita tuk selalu beristighfar.
Sering sudah kita dengar, salah satu amalan yang sangat baik dilakukan adalah memperbanyak istighfar. Kenapa istighfar? Karena dengan beristighfar Allah akan berikan jalan keluar bagi setiap masalah yang dihadapinya, Allah akan memberi rizki dari arah yang tidak diduga duga dan Allah akan memberi kebahagiaan bagi masalah yang dialaminya.

Alkisah kala Rasulullah sedang berbincang dengan para sahabat, kemudian lewatlah seseorang di hadapan mereka. Tak lama ia berlalu, kemudian Rasul berkata, "Si Fulan adalah salah satu penghuni syurga".
Para sahabat kebingungan tentang amalan apa yang bisa membawanya hingga ke syurga. Dan akhirnya diketahuilah bahwa ternyata, Si Fulan ini setiap hari sebelum lelapnya selalu menghisab dirinya sendiri. Beristighfar atas kesalahan yang dilakukannya dan satu hal lagi Ia selalu memaafkan kesalahan orang lain tanpa memperdulikan seperti apa sakit hati yang ia rasakan. Masyaa Allah.

Dengan sering beristighfar, akan menghidupkan hati. Membuat hati kita menjadi peka terhadap kebaikan - kebaikan kecil yang bisa kita lakukan. Yang bisa saja, dari kebaikan kecil itulah yang akan membawa kita selangkah lebih dekat denganNya dimana uluran tangan Allah akan lebih mudah kita gapai.

-biasakanlah istighfar menjadi lafal unggulan dalam lisan dan hatimu.-

Wallahu a'lam bish shawab.

Comments

Popular posts from this blog

Andai Aku Tidak Menikah Dengannya

Dialog Rasulllah dengan ‘Ukaf ibn Wida’ah Al Hilali “ Apakah engkau telah beristri hai ‘Ukaf?” “Belum Yaa Rasulullah “ “Bukankah engkau memiliki budak wanita ?” “Tidak Ya Rasulullah.” “Bukankah engkau pemuda sehat dan mampu hai ‘Ukaf?” “Benar Ya Rasulullah.” “Kalau demikian engkau termasuk teman syaithan. Atau engkau termasuk pendeta Nasrani. Lantaran itu bearti engkau termasuk golongan mereka. Atau mungkin engkau termasuk golongan kami, maka hendaklah engkau berbuat seperti apa yang kami lakukan. Karena sunnah kami adalah beristri. Orang yang paling buruk diantara kami adalah orang yang membujang. Dan yang paling hina diantara kami adalah para bujangan... “ Sepotong cerita yang didapat dari buku yang sedang dibaca. Helai demi helai lembaran yang saya baca semakin membuat tertunduk,merasa semakin malu dihadapanNya. Dan bukankah malu sebagian daripada iman ? Yaa, satu hal lagi yang semakin terpatri, sungguh janganlah kita beputus asa dari rahmat Allah :”) *** Andai...

^__^

haaa,,  bete gw lumayan terobati,,  hari terakhir (resmi) PL malah ada perasaan bete.. gtw kenapa, kaya orang lagi banyak pikiran..  but guys, did you know, we just have to turn on " batik bazar " ,, haha baru saja liat yang berkelipan disana sini, liat warna-warni berpajangan, liat kain yang melambai-lambai, liat wajah-wajah yang mengharapkan datangnya keajaiban di hari akhir saat bazar,  semua benda yang di pajang seakan memanggil naluri gw untuk menjadikannya hak milik gw..  #tsaah

One Question

Baru kali ini selama proses hunting kerja yang pernah saya ikuti, saat interview ditanyakan hal ini: " Kamu pernah ninggalin shalat?" Sontak, kalimat pendek ini langsung menusuk hati. Malu saat jawabnya...aah sungguh malu. Terlebih harusnya saya malu sama Pencipta saya, Sang Penggenggam segalanya. Ini bukan lagi bersandar dengan hal manusia tempatnya khilaf dan salah. Ini lebih merujuk kepada hubungan saya dan Sang Pencipta. Ya Allah, padahal perkara ini yang pertama kali Kau hisab, tetapi terkadang saya masih suka melalaikannya. Astaghfirullohaladziim. Hal ini juga mengingatkan saya akan kisah Seorang Pejuang Muslim Terbaik dengan Pasukan Terbaiknya yang telah menaklukan konstantinopel, atau sekarang yang lebih dikenal dengan nama Turki. " Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan." (HR Ahmad bin Hanbal Al-Musnad) Alkis...