Skip to main content

ESOK




Esok, ketika kekecewaan dan kesedihan hari ini membuat kita tersenyum. Tersenyum karena kita mengerti dan memahami mengapa kesedihan dan kekecewaan itu harus kita alami hari ini. Kita bersyukur bahwa apa yang terjadi hari ini mengantarkan kita kepada kebahagiaan yang hakiki.

Esok, ketika segala penolakan yang kita terima membuat kita tersenyum. Tersenyum karena kita menyadari bahwa penolakan itu membuat kita menemukan apa yang sejatinya untuk kita, kita menemukan ketulusan yang kita cari susah payah hari ini.

Esok, ketika segala pengorbanan kita membuat kita lega. Karena tidak ada yang sia-sia dari sebuah perjuangan dan kita menyadari bahwa apa yang sedang kita korbankan hari ini, entah itu waktu kita, tenaga kita, bahkan perasaan kita. Esok, seluruhnya tergantikan dengan sesuatu yang tak terduga dan itu membuat kita merasa pengorbanan ini terasa sangat berharga.

Esok, ketika kita telah sampai pada jawaban dari pertanyaan-pertanyaan hidup kita hari ini. Menjadi apa nanti? Siapa pendamping hidup kita? Berapa anak kita? Kerja dimana? Tinggal dimana? dan segala pertanyaan yang membuat kita resah. Kita memahami bahwa keresahan itu membuat doa-doa kita lebih memiliki kekuatan, lebih tulus, dan lebih berserah.

Esok, apa yang terjadi dalam hidup kita hari ini. Akan kita pahami esok hari. Terus melangkah, meski melelahkan, meski menyita perasaan. Tujuan itu tidak akan kemana-kemana. 
Jangan berhenti, nanti tidak sampai :)

suaracerita : ESOK
suara : @dokterfina
cerita : @kurniawangunadi

backsound : Dyathon - Hope

© Jakarta, 8 January 2016,
Masgun



Comments

Popular posts from this blog

Andai Aku Tidak Menikah Dengannya

Dialog Rasulllah dengan ‘Ukaf ibn Wida’ah Al Hilali “ Apakah engkau telah beristri hai ‘Ukaf?” “Belum Yaa Rasulullah “ “Bukankah engkau memiliki budak wanita ?” “Tidak Ya Rasulullah.” “Bukankah engkau pemuda sehat dan mampu hai ‘Ukaf?” “Benar Ya Rasulullah.” “Kalau demikian engkau termasuk teman syaithan. Atau engkau termasuk pendeta Nasrani. Lantaran itu bearti engkau termasuk golongan mereka. Atau mungkin engkau termasuk golongan kami, maka hendaklah engkau berbuat seperti apa yang kami lakukan. Karena sunnah kami adalah beristri. Orang yang paling buruk diantara kami adalah orang yang membujang. Dan yang paling hina diantara kami adalah para bujangan... “ Sepotong cerita yang didapat dari buku yang sedang dibaca. Helai demi helai lembaran yang saya baca semakin membuat tertunduk,merasa semakin malu dihadapanNya. Dan bukankah malu sebagian daripada iman ? Yaa, satu hal lagi yang semakin terpatri, sungguh janganlah kita beputus asa dari rahmat Allah :”) *** Andai...

^__^

haaa,,  bete gw lumayan terobati,,  hari terakhir (resmi) PL malah ada perasaan bete.. gtw kenapa, kaya orang lagi banyak pikiran..  but guys, did you know, we just have to turn on " batik bazar " ,, haha baru saja liat yang berkelipan disana sini, liat warna-warni berpajangan, liat kain yang melambai-lambai, liat wajah-wajah yang mengharapkan datangnya keajaiban di hari akhir saat bazar,  semua benda yang di pajang seakan memanggil naluri gw untuk menjadikannya hak milik gw..  #tsaah

One Question

Baru kali ini selama proses hunting kerja yang pernah saya ikuti, saat interview ditanyakan hal ini: " Kamu pernah ninggalin shalat?" Sontak, kalimat pendek ini langsung menusuk hati. Malu saat jawabnya...aah sungguh malu. Terlebih harusnya saya malu sama Pencipta saya, Sang Penggenggam segalanya. Ini bukan lagi bersandar dengan hal manusia tempatnya khilaf dan salah. Ini lebih merujuk kepada hubungan saya dan Sang Pencipta. Ya Allah, padahal perkara ini yang pertama kali Kau hisab, tetapi terkadang saya masih suka melalaikannya. Astaghfirullohaladziim. Hal ini juga mengingatkan saya akan kisah Seorang Pejuang Muslim Terbaik dengan Pasukan Terbaiknya yang telah menaklukan konstantinopel, atau sekarang yang lebih dikenal dengan nama Turki. " Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan." (HR Ahmad bin Hanbal Al-Musnad) Alkis...