Skip to main content

Bertemu Karena Allah dan Berpisah Karena Allah #1

Di awal bulan januari ini sempat ikut salah satu kajian di daerah Gatot Subroto. Acaranya merupakan gagasan dari para tim @pejuangsubuh yang ternyata memang rutin setiap satu bulan sekali. Tema yang diangkat saat itu adalah " Berpisah karena Allah dan Bertemu karena Allah". Salah satu pengisi acaranya yaitu Dewi Sandra, artis yang saat ini kita ketahui telah berhijrah. Hmm, you know what, what is my comment at the first sight saw her ? For surely she looks very-very beautiful, while walking from the back to the stage and wearing the black long dress and head craft. She covering all of her body and still looks beautiful. :)

Quotes mba dewi yang paling melekat yaitu, "Dunia Bahagia, akhirat Syurga". Dari cerita proses hijrahnya, bikin terus berucap subhanallah, mengagungkan namaNya terus, betapa Maha Baiknya Allah, atas petunjuk dan hidayah yang diberikanNya kepada hamba-hamba pilihanNya. Kenapa pilihan? Karena tentunya hidayah memang tidak diberikan kepada setiap orang, tetapi hidayah itu memang diberikan kepada yang hanya Allah kehendaki saja. Dan tentunya hidayah itu tidak datang dengan sendirinya, perlu niat dan keteguhan hati kita untuk menjemputnya.
Barangsiapa yang Allah kehendaki untuk mendapat petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (Q.S. Al An’am 6: 125)

Selain itu menurutnya juga penting bagi kita untuk mengetahui apa tujuan utama kita hidup, kita ini berasal darimana, kita ini akan berakhir kemana dan kita ini diciptakan untuk apa?

---

Selesai mendengar kisah Mba Dewi, kali ini kita disuguhi tausyiah tentang berbagai kisah yang sarat makna. Bagaimana kita bisa bertemu dan berpisah karena Allah yang disampaikan langsung oleh ustad Bendi Jaisyurahman, atau biasa lebih dikenal dengan ustad ajobendri. 

Beberapa point penting yang disampaikan ustad ajobendri mencakup satu hal utama yaitu meyakinkan bahwa semua itu karena Allah. Saat dimana kita harus benar-benar memurnikan ketaatan kita hanya kepada Allah (mukhlisina lahuddin)
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus ." (Q.S. Al Bayyinah: 5)

Alkisah, dari Ibnu Taimiyah dimana ia memilih untuk tidak menikah karena merasa syahwatnya telah terserap oleh kesibukan amal sholehnya. Dilain cerita ada Ibnu Qhutb, Ia memilih untuk tidak menikah karena takut ketaatannya terganggu ketika telah menikah. Sungguh ketika rasa Cinta Allah sudah memenuhi, kita tidak memerlukan kasih sayang dari selainNya. Yaa, mungkin ini yang bisa dilihat dari kedua kisah tersebut, dimana ketika kita sudah benar-benar menomor satukan Cinta kita untuk Allah tanpa membuat Allah merasa cemburu. :"

---

Naungan Allah di hari Kiamat
 "ada tujuh golongan manusia yg akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naunganNya yaitu:
... dua orang yg saling mencintai karena Allah sehingga mereka tidak bertemu dan tidak berpisah kecuali karena Allah ... "
( HR Bukhari dan Muslim)


Bagaimanakah pengkategorian dalam menentukan bertemu dan berpisah karena Allah? Berikut point - pointnya

1Niat ikhlas semata mata karena Allah

Sesungguhnya setiap amalan hanyalah tergantung dari niatnya, dan setiap orang hanya akan mendapatkan dari apa yang ia niatkan " (HR Bukhari-Muslim). Ada sebuah kisah dimana Hasan Al Basry pergi ke pasar lupa berniat karena Allah, kemudian ia pulang ke rumah dan kembali ke pasar lagi untuk meluruskan niatnya kembali yaitu karena Allah karena ia tidak mau merugi di sepanjang perjalanannya. Subhanallah, betapa niat itu yang memulai gerak lanjut kita kedepannya. Yang akan menjadi pengingat kita di sepanjang perjalanan yang akan ditempuh.

2. Tetap menjaga syariat

Bertemu bukan untuk maksiat, berpisah bukan menghindar dari taat.

Ada adab dan etika yang tetap perlu dijaga. Pun begitu ketika bertemu dengan lawan jenis, tetap ada adabnya. “ Dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda: dan janganlah sekali sekali salah seorang diantara.kalian bersembunyi-sembunyi dengan perempuan kecuali dengan muhrimnya.” (HR. Bukhari Muslim)

3. Cinta Allah yang utama

Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.

(QS. At-Taubah : 24)
---
Demi Allah, tidaklah aku melupakanmu
Walau mentari tak terbit meninggi
Dan tidaklah terurai air mata merpati itu
Kecuali berbagi hati

Tak pernah kudapati orang sepertiku
Menceraikan orang seperti dia
Dan tidaklah orang seperti dia dicerai karena dosanya

Dia berakhlaq mulia, beragama Islam, dan bernabikan Muhammad
Berbudi pekerti tinggi, bersifat pemalu dan halus tutur katanya

Sungguh, cinta bisa membuat lisan yang kaku menjadi luwes berbicara.
Sejumput syair dari Abdurrahman bin Abubaqar Ash siddiq kepada istrinya, Atikah. Dikisahkan ayahandanya, Abubakar Ash Siddiq, meminta pasangan ini untuk bercerai karena takut kecintaan yang kuat diantara mereka berdua melalaikan akan jihad dan ibadah kepada Allah. Karena ketaataannya kepada Allah dan ayahnya, akhirnya mereka bercerai.

Namun, karena kecintaan yang besar kepada istrinya, hal ini pun menitipkan duka yang mendalam pada Abdurrahman. Lama-kelamaan keadaan ini membuat luluh sang ayah, dan akhirnya mengijinkan mereka untuk bersatu kembali. Pembuktian ketaatan yang tidak akan berkurang karena rasa cinta diantara mereka berdua benar adanya, karena tak lama setelah mereka bersama kembali, Abdurrahman pun mati syahid.

Sedikit mengenai jodoh , diceritakan terdapat tiga bagian yakni:

- Jodoh di dunia tetapi tidak jodoh di akhirat.
Allah tidak ridha dengan mereka karena romantisme mereka menjauhkan ketaatannya kepada Allah

- Jodoh di akhirat tetapi tidak di dunia
Ia sudah berusaha menjaga kesucian dirinya, memantaskan diri dan mencari jodohnya tetapi Allah memanggilnya sebelum ia bertemu dengan jodohnya di dunia

- Jodoh di dunia dan di akhirat
Allah ridha dengan mereka, dipertemukan didunia dan tetap disatukan di akhirat. Karena kedekatan mereka menambahkan ketaatannya kepada Allah.


4. Mencegah kerusakan lebih utama daripada ambil kebaikan

Bertemu untuk taat, berpisah untuk tobat

Allah memisahkan Nabi Adam as dengan Siti Hawa karena mereka melakukan kemaksiatan terhadap Allah, dan sebelum dipisahkan mereka berdoa : robbana zolamna anfusanaa, wa ilam taghfirlana watarhamna lanakuunanna minal khasiriin, agar mereka dapat dipertemukan kembali.

5 Pertemuan itu menguatkan komitmen dakwah

Bertemu saling menguatkan, berpisah agar tak makin melemahkan

Jangan sampai setelah menikah melemahkan beban dakwah keduanya, maka beban dakwah ditanggung bersama dan saling berbagi peran.

---

Dan sungguh hati-hati kita yang terpaut itu karena Allah
" Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana " (Q.S Al Anfal:63)

Semoga sedikit cerita ini bisa banyak diambil manfaatnya.
Menguatkan dan memurnikan lagi segala niatan kita akan segala sesuatu itu karena Allah.
Mudah saja bagi Allah untuk menggerakkan apapun, karena ketika ia berkendak maka akan terjadilah.

" Ya Allah yang Maha membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati ini di atas agamaMu. " 

sesungguhnya shalatku, 
hidupku
 dan
matiku
 hanya untuk Allah SWT.

Comments

  1. >.< selalu suka tiap baca postingan ini....

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillaah.... :')

    Yang gini, ga cukup sekali baca selesai, harus diulang ulang ya chay :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Allah berkata: " Ya, Ini terbaik Untukmu..."

Sedikit menanggapi postingan "Aku ujian bagimu, kamu ujian bagiku..." kalau mau ditelaah lagi, banyak pelajaran yang bisa diambil dari perjalanan kisah Mba Adinda dan Mas Putra. Sedikit saya akan coba menggambarkan dari sudut pandang saya, bukannya lancang tapi ada bagian-bagian yang juga pernah saya alami. #Istighfar Keran Air Hati kita bagaikan keran air. Loh kenapa keran air? Biasanya Gembok dan Kuncinya. Hee, iya itu memang benar tentang gembok dan kunci, tapi tetap saja yang menggenggam hati kita hanyalah Allah semata, jadi perihal gembok dan kunci mintalah sama Allah. :) Atau sering terdengar... " iyaa hati kita digembok, kuncinya ada di ayah saya, so datangilah ayah saya. hihi. " Ahh udah ah, balik lagi ke keran air, ungkapan ini sebelumnya sempat saya baca dari salah satu postingan Bang Tere. Jangan membuka keran hati kita, jika belum siap untuk mengaturnya. Jangan sekali - kali membukanya jika memang belum ada ada wadah yang bisa menampungnya. Jik