Skip to main content

ISTIGHFAR


Sayyidul Istighfar


اللّهُمَّ اَنْتَ رَبّى لا اِلٰهَ اِلاَّ اَنْتَ خَلَقْتَنِى وَاَنَا عَبْدُكَ وَاَنَا عَلٰى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَاسْتَطَعْتُ اَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرّ مَا صَنَعْتُ اَبُوْءُلَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَاَبُوْءُ بِذَنْبِىْ فَاغْفِرْلِى فَاِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّ اَنْتَ


ALLOOHUMMA ANTA ROBBI LAA ILAAHA ILLA ANTA KHOLAQTANII WA-ANAA ‘ABDUKA WA-ANAA ‘ALAA ‘AHDIKA WAWA’DIKA MASTATHO’TU A’UUDZUBIKA MIN SYARRI MAA SHONA’TU ABUU-U-LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA WA-ABUU-U- BIDZANBII FAGH-FIRLII FA-INNAHU LAYAGHFIRUDZ-DZUNUBA ILLA ANTA.
Artinya :
Ya Allah engkau Tuhanku tiada Tuhan kecuali engkau, engkau yang menjadikan aku, dan aku hambaMu, dan aku tetap taat padaMu, dan mengharap janjiMu sekuat tenagaku, aku berlindung dengan rahmatMu dari bahaya yang engkau jadikan, aku mengakui nikmatMu padaku dan mengakui dosaku yang telah kujalankan, maka ampunilah dosa-dosaku, sungguh tiada yang mengampuni dosa-dosaku, terkecuali engkau.



1. dunia itu sempit bagi yang sulit meminta maaf | menjadi lapang bagi yang mampu memaafkan
2. dunia itu luas bagi yang mampu meminta maaf | dan lebih luas lagi bagi yang mampu menerima maaf
3. tidak memaafkan itu jadikan ganjalan hati | tidak melukai jiwa kecuali yang mempunyai
4. bagaikan rasa iri dan dengki yang menghantui | meminum racun lalu mengharap yang lain yang mati
5. bolehlah engkau tidak mau memaafkan | bila engkau merasa sudah tidak punya kesalahan
6. bolehlah bagimu menahan maaf untuk saudaramu | bila engkau sudah tiada perlu ampunan Allah
7. maafkan bagi yang meminta maka tetaplah pahalamu | maafkan bagi yang tersalah tambahlah pahalamu
8. bila sulit engkau memberi maaf, tak heran hatimu banyak mendengki | bila sulit engkau meminta maaf, tak       heran engkau sulit rezeki
9. akan ada banyak peluang, bila di hatimu tersisa cukup ruang | memaafkan membuatmu senang, meminta         maaf menjadikan tenang
10. meminta maaf pada manusia saja hati tenang | apalagi meminta maaf kepada Allah? perbanyak istighfar...
11. # istighfar | mungkin selama ini kita congkak karena harta | mungkin selama ini kita bangga karena dunia
12. #istighfar | mungkin kita tidak sadar selama ini kita membesarkan diri bukan membesarkan Allah
13. #istighfar | mungkin selama ini kita memuliakan nama-Nya, sambil ingin terlihat mulia dimata manusia
14. #istighfar | jangan-jangan terselip sombong saat meminta, terjerat angkuh saat berdoa, terikut takabur          saat memohon
15. #istighfar | mungkin kita merasa rezeki hanya hasil kerja semata bukan pemberian Allah dan karunia-Nya
16. #istighfar | ataukah kita merasa ilmu yang dipunya, itu hasil intelektualitas belaka, hingga pantas                       menantang Dia?
17. #istighfar | karena amal ibadah belum tentu sempurna | sementara dosa nista sudah pasti adanya
18. #istighfar | bagaimana bisa merasa aman dari Allah, Nabi saw tidak kurang 70x sehari beristighfar?
19. #istighfar | atas lisan karena manusia, atas amal karena manusia | Ya Allah, jangan engkau hitungkan               semua...
20. #istighfar | atas mata yang tak terjaga,dan lisan yang menyakiti saudara, dan maksiat yang didengartelinga
21. #istighfar | atas ketidakhalalan padaharta, dan kelit kelindan riba pada usaha
22. #istighfar | atas waktu yang tersia-sia bersama keluarga, kelalaian dan bentakan pada kedua orangtua
23. #istighfar | karena shalat ditunda oleh permainan yang melalaikan, atas sedekah yang lebih kecil dari jajan       harian
24. #istighfar | karena banyak pinta namun sedikit taat, karena banyak maksiat namun sedikit taubat
25. #istighfar | atas kerasnya hati terhadap ayat Allah, atas dosa yang bertumpuk karena mengumbar aurat
26. #istighfar | betapa tidak tahu malunya kita, bermaksiat seolah Allah tiada melihat
27. #istighfar | di hadapan Allah kita cuma hamba yang hina, apa yang tersisa bila semua aib Allah buka?
28. #istighfar | tiada satupun manusia | terbebas dari dosa



Dikutip dari Ustadz Felix Siauw dan Abahraffi

Comments

Popular posts from this blog

Andai Aku Tidak Menikah Dengannya

Dialog Rasulllah dengan ‘Ukaf ibn Wida’ah Al Hilali “ Apakah engkau telah beristri hai ‘Ukaf?” “Belum Yaa Rasulullah “ “Bukankah engkau memiliki budak wanita ?” “Tidak Ya Rasulullah.” “Bukankah engkau pemuda sehat dan mampu hai ‘Ukaf?” “Benar Ya Rasulullah.” “Kalau demikian engkau termasuk teman syaithan. Atau engkau termasuk pendeta Nasrani. Lantaran itu bearti engkau termasuk golongan mereka. Atau mungkin engkau termasuk golongan kami, maka hendaklah engkau berbuat seperti apa yang kami lakukan. Karena sunnah kami adalah beristri. Orang yang paling buruk diantara kami adalah orang yang membujang. Dan yang paling hina diantara kami adalah para bujangan... “ Sepotong cerita yang didapat dari buku yang sedang dibaca. Helai demi helai lembaran yang saya baca semakin membuat tertunduk,merasa semakin malu dihadapanNya. Dan bukankah malu sebagian daripada iman ? Yaa, satu hal lagi yang semakin terpatri, sungguh janganlah kita beputus asa dari rahmat Allah :”) *** Andai...

^__^

haaa,,  bete gw lumayan terobati,,  hari terakhir (resmi) PL malah ada perasaan bete.. gtw kenapa, kaya orang lagi banyak pikiran..  but guys, did you know, we just have to turn on " batik bazar " ,, haha baru saja liat yang berkelipan disana sini, liat warna-warni berpajangan, liat kain yang melambai-lambai, liat wajah-wajah yang mengharapkan datangnya keajaiban di hari akhir saat bazar,  semua benda yang di pajang seakan memanggil naluri gw untuk menjadikannya hak milik gw..  #tsaah

One Question

Baru kali ini selama proses hunting kerja yang pernah saya ikuti, saat interview ditanyakan hal ini: " Kamu pernah ninggalin shalat?" Sontak, kalimat pendek ini langsung menusuk hati. Malu saat jawabnya...aah sungguh malu. Terlebih harusnya saya malu sama Pencipta saya, Sang Penggenggam segalanya. Ini bukan lagi bersandar dengan hal manusia tempatnya khilaf dan salah. Ini lebih merujuk kepada hubungan saya dan Sang Pencipta. Ya Allah, padahal perkara ini yang pertama kali Kau hisab, tetapi terkadang saya masih suka melalaikannya. Astaghfirullohaladziim. Hal ini juga mengingatkan saya akan kisah Seorang Pejuang Muslim Terbaik dengan Pasukan Terbaiknya yang telah menaklukan konstantinopel, atau sekarang yang lebih dikenal dengan nama Turki. " Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan." (HR Ahmad bin Hanbal Al-Musnad) Alkis...