saat terenung memikirkan ini semua
andai udara bisa menyapa mungkin dia akan mengatakan
"bersyukurlah kalian bahwa kamu semua diperbolehkan menghirup dan merasakan saya tanpa kau melihat wujud sebenarnya.."
"bersyukurlah kalian meskipun kita tidak saling mengenal tapi saya dengan ikhlas dan rela melakukan itu semua untuk kalian..."
"mengalami filtering, dan warming dalam hidung kalian. melewati pipa panjang tenggorokan, melintasi relung-relung paru-paru hingga mendapat proses pertukaran dalam darah dan akhirnya dihelakan kembali..."
Alhamdulillah..
dibalik itu semua,, satu hal yang harus kita sadari, Yang Maha Mengatur Segalanya, membuat segala hal dengan tidak sia-sia dan penuh dengan perencanaan..
" dan maka nikmat Tuhan yang manakah yang telah kau dustakan.. ( Ar rahman) --> salah satu surat favourite.. :)
#akibat tragedi kemaren sore
Sabtu, 22 Oktober 2011..
Thanks God for this day.
Allahu Akbar,, For My Greatest, For My Lord,,
Kenapa mesti takut jika semuanya memang telah menjadi skenarionya?
ketika kita dipertemukan dan dihadapkan terhadap suatu masalah, ujian, saat itulah iman kita dipertanyakan,,
saat itulah iman atau ego kita yang lebih berperan...
bagaimana dan sejauh mana iman kita bisa meng-handle dan berperan terhadap apa yang sedang kita hadapi.
meskipun tidak ada parameter yang pasti ketika seseorang dikatakan telah beriman (menurut saya).
Klasik, pasti sering mendengar potongan ayat berikut..
"Allah tidak akan membebani suatu kaum diluar kemampuannya....... (Al-Baqarah :287 )
Disaat kita meyakini hal itu, disitulah iman kita telah berperan. Meyakini bahwa apa yang sedang kita hadapi pasti telah terukur, mustahil Allah membiarkan hambanya yang taat akan aturannya berada dalam kesusahan. Dan ingatlah bahwa Allah lah tempat sebaik-baiknya Penolong dan Pemberi Petunjuk. Allah juga menjanjikan kehidupan yang bahagia kepada hambaNya yang taat. Bahkan Alah telah menyiapkan tempat yang khusus bagi hambaNya yang benar-benar hanif.
Coba kita lebih sering bermuhasabah, mengenali diri sendiri, mengenal lebih dan lebih dekat lagi kepada Sang Pencipta. Jika kita mengalami suatu hal yang memang tidak menyenangkan kita pasti langsung mengeluh, langsung meratapi nasib yang sejadi-jadinya (re:lebay) dan tidak sedikit yang ber-suudzon kepada Nya. Tapi guys, ketika kita dihadapkan pada kondisi senang, seakan kita lupa dengan Sang Pemberi Kasih dan Sayang (Yaa Rahman, Yaa Rahim) itu sendiri.
Pernah kepikiran hal kaya gini ? #mari saling evaluasi dan mengingatkan (termasuk saya)
Apa yang kita dapat ~ apa yang kita usahakan.
Waktu Motivation training di SR beberapa waktu yang lalu sempet dibahas tentang Hukum Tuai.. hematnya apa yang kamu tanam itulah yang akan kamu dapatkan. nah,, kalo kita merujuk dengan teori itu , mari kita napak tilas tentang hal yang sedang kita hadapi. Ketika kita merasa kesusahan, ujian yang berbelit-belit tak urung selesai, berhenti sejenak tarik napas. Luangkan waktu hening untuk memikirkan, evaluasi diri kita, pasti ada suatu yang tidak sesuai dengan aturanNya yang telah kita lakukan sehingga kita mendapatkan hal ini. Mungkin itu cara Allah dalam menegur kita. CaraNya agar kita bisa naik tingkat. Terus gmn? Hadapi,, banyak istighfar, minta saran sama orang-orang yang memang bisa kita andalkan untuk tetap bisa membuat kita benar-benar kuat, bukan hanya terlihat kuat. Tetapi jangan lupa, bahwa sebaik-baiknya tempat meminta pertolongan hanyalah pada Allah semata.
Sama halnya saat kita merasa bahagia, ingat salah satu ayat dari surat Ar Rahman juga "Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan ( pula ) (55:60)." Patutlah kita bersyukur ketika mendapatkan kebahagiaan, karena Allah akan menambahkan nikmatNya ketika kita bersyukur. Maha besar Allah... :)
Apa yang kita dapat ---> apa yang kita Tuai
Saya hanya mencoba mengingatkan diri sendiri menulis ini setelah mengalami hal dahsyat kemarin. Saya juga masih perlu banyak belajar, saat-saat down pun masih saya alami. Sebagai manusia menurut saya itu wajar apalagi kita memang makhluk yang lemah dan tempatnya berbuat salah. Nah PR buat kita gimana caranya supaya down itu masih berada dalam batas kewajaran dan meminimumkan tingkat kesalahan kita.
Makasiiiiii banyak buat semua yang udah mau saya repotin kemarin. . . .
Minta saran sana-sini, kalut ga jelas, tapi alhamdulillah....
Allah sebaik-baiknya pemberi balasan..
jangan lupa kalo udah doa, usaha, ikhtiar kita juga mesti tawakal. :)
jangan lupa kalo udah doa, usaha, ikhtiar kita juga mesti tawakal. :)
Allah memiliki caraNya sendiri yang indah dan tak terduga dalam memberikan ending dari setiap hal yang saya hadapi....
Allah itu dekat bahkan lebih dekat dari urat nadi......
semoga selalu teriring RidhoNya di setiap langkah jejak saya menyusun mozaik hidup ini..
.:Barakallah..:.
Comments
Post a Comment